Datangi Mapolsek Babakan Madang, Pablo Benua Siap Ajarin Penyidik
BogorZoneNews - Pablo Putra Benua datangi Markas Kepolisian Sektor Babakan Madang, Kamis, 14 September 2023. Lantaran merasa kecewa dengan penanganan kasus penggelapan yang dilaporkan sejak 3 bulan lalu.
Pasalnya, hingga saat ini penanganan kasus penggelapan satu unit motor, yang diduga dilakukan seorang karyawannya, dinilai tidak ada perkembangan.
"Kita mau ngecek laporan kita yang bisa dikategorikan mandek hampir selama 3 bulan ya. Tapi sampai sekarang masih dalam kondisi lidik. Saya datang kemari ingin mempertanyakan sebenarnya ada apa kalau seandainya penyidik minim pengalaman, kebetulan saya beracara dari tahun 2016 sebagai Advokat, sering menangani perkara penggelapan cukup besar, mudah-mudahan saya bisa ajarin," jelas Pablo, yang didampingi istrinya, Ray Utami.
Diungkapkannya, kronologi kasus penggelapan motor yang diduga dilakukan seorang karyawan restorannya itu terjadi, setelah terlapor membawa pergi motor inventaris restoran.
Lantas, saat pulang ke restoran, karyawan itu mengaku motor hilang, dengan berbagai alasan, diantarnya dihipnotis.
"Kronologinya saya kan punya restoran, lalu kita kasih inventaris kendaraan motor, untuk kepentingan restoran tersebut. Dalam kasus ini, ada karyawan yang patut kita duga menggelapkan kendaraan tersebut. Saat kendaraan dibawa pergi, habis itu dia balik, dia ngaku motor hilang," sebut Pablo.
Karena kejadian tersebut, maka kasus penggelapan yang diduga dilakukan karyawannya itu dilaporkan ke aparat Mapolsek Babakan Madang. Namun, hampir berjalan 3 bulan, penanganan kasus itu dinilai Pablo stagnan, tak ada perkembangannya.
"Sekarang laporan tersebut sudah masuk hampir 3 bulan, tapi masih lidik belum sidik juga. Padahal, ini cuma kasus penggelapan satu unit motor," keluh Pablo.
Lebih lanjut, karena penanganan kasus penggelapan motor tersebut tak kunjung ada perkembangan. Aksi serupa terulang kembali, yang dilakukan seorang karyawan lainnya.
"Padahal saya berharap penanganan kasus ini berjalan benar dan cepat selesai. Supaya ada efek jera dari pelakunya, saya cuma ingin kejujuran dari si pelaku. Karena kasusnya mandek dan tidak ada efek jera, makanya ada karyawan lainnya yang juga menghilangkan satu motor kami yang lainnya. Kami mau laporkan lagi, nyatanya kasus yang kami laporkan saja hampir 3 bulan mandek," katanya.
Lantaran penanganan kasus dugaan penggelapan itu dinilai mandek, tak kunjung rampung. Pablo menegaskan, di Indonesia harus ada revolusi penegakan hukum, yang dimulai dari ujung tombak aparat hukumnya, yakni dari tingkat Polsek.
"Karena Polsek yang berada di dekat dengan masyarakat. Saya bisa saja melakukan koordinasi lebih dalam lagi atensi kepemimpinannya, tapi saya ingin melihat kinerja Polsek, tapi ternyata hasilnya menurut saya sangat mengecewakan," tanda Pablo, pengusaha yang tajir melintir tersebut. ***
Penulis: Deddy Blue
Editor: Deddy Blue