Desak Kades Madun Mundur, Ratusan Warga dan Mahasiswa Geruduk Kantor Kecamatan Ciawi
饾暛饾枖饾枌饾枖饾枟饾枔饾枈饾枩饾枠饾枟饾枖饾枖饾枓 - Ratusan warga Desa Bojong Murni dan mahasiswa menggeruduk kantor Kecamatan Ciawi, Selasa, 7 Desember 2025.
Mereka, mendesak Kepala Desa (Kades) Muhamad Kusnadi alias Madun mundur dari jabatannya, dan meminta pihak Kecamatan menyerahkan LPJ tahun anggaran 2023 di Desa mereka untuk dikroscek kebenarannya.
"Kami meminta pihak kecamatan menyerahkan LPJ tahun 2023, jangan disembunyikan harus terbuka," ungkap Ismail, perwakilan mahasiswa HMI MPO Cabang Bogor dalam orasinya.
Tuntutan Mahasiswa dan Warga
Ismail juga mengatakan, Kades Madun harus mundur dari jabatannya atas dugaan korupsi keuangan desa, yang berdampak terhadap pembangunan di Desa Bojong Murni. Ia menambahkan, pihak Kecamatan memiliki kewajiban dalam mengawasi dan memeriksa hasil pembangunan, maupun laporan pengelolaan keuangan desa alias LPJ.
"Ada fungsi pengawasan dan pembinaan pihak Kecamatan kepada desa, tapi apakah dijalankan sehingga anggaran tahun 2023 di Desa Bojong Murni diduga dikorupsi Kades?" imbuhnya.
Pernyataan Camat Ciawi
Dihadapan peserta aksi, Camat Ciawi, Rosidin, meminta agar semua pihak tetap menghormati proses hukum yang sedang berjalan dan menjaga kondusifitas. Rosidin mengaku, pasca laporan warga, pihaknya telah menjalankan pengawasan agar pembangunan berjalan dan masyarakat tidak dirugikan.
"Kita hormati proses hukum, saat ini Kades Bojong Murni sedang diperiksa di Kejari Cibinong," kata Camat.
Imbauan Kapolsek Ciawi
Kapolsek Ciawi, Kompol Agus Hidayat, meminta para peserta aksi untuk tidak anarkis dan melakukan aksi demo sesuai ketentuan demi terjaganya ketertiban dan kondusifitas. Kapolsek juga berharap agar aksi berjalan tertib dan penjelasan Camat Ciawi dipahami.
"Tolong untuk tertib, tadi pak Camat sudah menjelaskan bahwa proses hukum sedang berjalan jadi harus kita hormati," kata Kompol Agus Hidayat, kepada peserta aksi.
Situasi di Lokasi Aksi
Dari pantauan di lokasi dikabarkan, aksi unjuk rasa berjalan di tengah pengawalan ketat Satpol PP, TNI-Polri di bawah guyuran hujan, dan diwarnai aksi bakar ban. Setelah sempat terjadi perdebatan, sejumlah perwakilan warga dan mahasiswa diminta masuk ke dalam kantor untuk audensi. ***