Pasien BPJS RSUD Ciawi Jengkel Antre Pendaftaran Sampai Lebih 4 Jam
BogorZoneNews - Pelayanan pendaftaran di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi dikeluhkan ratusan pasien. Pasalnya mereka harus menunggu panggilan antrean lebih dari 4 jam.
Akibat pelayanan yang sangat menjengkelkan itu, tidak jarang membuat pasien BPJS menolak dirujuk ke RSUD Ciawi, saat di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (Faskes I).
Hal itu diakui sejumlah pasien, termasuk dokter praktek di Puskesmas, Klinik mau pun Dokter Umum. Alasan penolakan rujukan itu, kebanyakan mengeluhkan lamanya waktu menunggu panggilan nomor antrean.
"Betul Pak, banyak pasien yang menolak dirujuk ke RSUD Ciawi, alasannya karena lama menunggu panggilan antreannya, sekitar 4 sampai 5 jam," ungkap seorang Dokter Umum di Faskes I, yang meminta identitasnya disembunyikan.
Selain itu, diduga terjadi praktik monopoli nomor urut antrean kecil. Sehingga, mayoritas pasien banyak menerima nomor urut pendaftaran yang besar. Hal itu dikeluhkan para pasien.
Diantaranya, Heri, salah seorang pasien yang mengaku datang ke RSUD Ciawi sejak sekitar pukul 06.00 WIB, namun nomor antrean yang didapat lebih dari nomor 100.
Oknum PSM Diduga Monopoli Nomor Urut Pendaftaran Kecil
Padahal situasi saat itu, kondisi di area pendaftaran pasien relatif sepi. Hal itu diduga terjadi, lantaran ulah oknum relawan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), yang terlihat hilir mudik setiap hari di lingkungan RSUD Ciawi.
"Sepertinya, biar kita datang ke RSUD Ciawi jam satu malam, kita gak bakalan dapat nomor rendah, apalagi di bawah nomor 10," keluh Heri, pasien yang mengaku asal Cijeruk.
Dari hasil pengamatan dan keterangan yang dihimpun BogorZoneNews menyebutkan, selain lamanya waktu menunggu nomor antrean pendaftaran, hilangnya nomor urut kecil, juga adanya praktik pemesanan nomor urut kecil, meski nomor urut besar telah beredar.
Seperti yang sempat dialami BogorZoneNews, Kamis, 6 Juni 2024. Saat itu seorang pasien, ibu-ibu telah memegang nomor antrean 271, sementara BogorZoneNews memegang nomor 285.
Selang beberapa saat wanita yang diperkirakan berusia sekitar 35 tahunan itu menawarkan nomor, yang semula dipegangnya kepada BogorZoneNews, yang duduk tepat di sampingnya.
Lantaran, dirinya telah memiliki nomor yang jauh lebih rendah. Dikatakannya, nomor itu diminta dari petugas operator mesin pendaftaran.
"Pak pakai nomor saya saja, lumayan selisih nomornya jauh. Saya sudah pegang nomor baru yang lebih rendah," ujarnya sambil memberikan nomor 271, yang semula dipegangnya.
Menyikapi sejumlah permasalahan tersebut, pihak RSUD Ciawi, yang dipimpin Kepala Bagian Tata Usaha, Irman, Kasubag Rekam Medik, dr. Sonny Budiman dan Kepala instalasi, Dini mengakui adanya penumpukan pasien di area pendaftaran.
Lantaran itu, pihak RSUD Ciawi berjanji akan mengevaluasi dan membenahi permasalah tersebut.
"Kami akan tindak lanjut untuk berupaya agar tidak terjadi lagi penumpukan pasien di area pendaftaran, termasuk adanya dugaan oknum PSM yang memonopoli nomor antrean kecil," sebut Irman.
Lebih lanjut Kepala instalasi, Dini mengatakan, upaya berkoordinasi dengan jajaran terkait di RSUD Ciawi juga akan dilakukan, termasuk memasang CCTV, untuk mengawasi para oknum PSM, yang kerap beraksi di lingkungan RSUD Ciawi.
"Para oknum PSM itu beraksi karena dukungan masyarakat atau pasien. Sebab banyak pasien yang ingin proses pendaftarannya cepat, meski rela mengeluarkan uang. Bahkan, para oknum PSM itu juga memegang langsung kartu BPJS milik pasien. Sehingga, pasien pun tidak bisa meninggalkan begitu saja," tandasnya. ***
Penulis: Deddy Blue
Editor: Deddy Blue