Semburan Gas dari Sumur Bor, 59 Warga Sukaraja Dievakuasi
BogorZoneNews - Sebanyak 59 jiwa, warga Kampung Leuwikotok, Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, terpaksa diungsikan.
Pasalnya, di lingkungan setempat terjadi semburan air bercampur gas dari sebuah sumur bor milik warga.
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti kandungan gas yang keluar dari semburan tersebut. Karena, masih dalam penanganan pihak terkait.
Bahkan, untuk mengantisipasi terjadinya sesuatu menimpa warga, lokasi semburan tersebut ditutup dan dipasangi garis polisi.
"Sementara sebanyak 59 jiwa diungsikan ke rumah kerabatnya masing-masing," ungkap Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M. Adam, kepada Wartawan, Rabu, 11 Oktober 2023.
Lantaran itu, dikatakan Adam, perlu penanganan lebih lanjut dari pihak-pihak terkait. Termasuk pemeriksaan secara pasti kandungan gas yang keluar tersebut.
"Jelas perlu pengecekan kandungan gas dan zat kimia dari semburan di lokasi itu," katanya.
Diungkapkannya, hingga sekitar pukul 20.00, semburan gas bercampur air yang memiliki ketinggian sekitar 20 meter itu masih terjadi. Namun, tekanan dan suara semburannya sudah berkurang.
"Masih terjadi, Alhamdulilah dari laporan yang kami terima sudah mulai mengecil," ujarnya.
Dampak Kesulitan Air Bersih
Peristiwa terjadinya semburan gas dari sumur bor itu pertama kali dilaporkan warga ke aparat Polsek Sukaraja pukul 15.30 WIB, Rabu, 11 Oktober 2023.
Kapolsek Sukaraja, Kompol Birman Simanulang mengungkapkan, peristiwa itu terjadi lantaran warga kesulitan mendapatkan air bersih, dampak kemarau panjang. Sehingga dilakukan pengeboran sumur.
"Dari keterangan pemilik kontrakan, karena musim kemarau, mereka berusaha untuk mendapatkan air dengan melakukan pengeboran. Pengeboran kurang lebih sudah sebulan, tapi tidak dapat air, dengan kedalaman kurang lebih 130 meter," ungkap Kapolsek Sukaraja kepada wartawan, Rabu, 11 Oktober 2023, malam.
Namun, sekitar pukul 15.30 WIB, tiba-tiba terjadi semburan air bercampur gas dari sumur bor tersebut. Lantaran itu, pihak kepolisian bersama instansi terkait untuk sementara mengosongkan pemukiman di sekitar lokasi. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan.
"Untuk penanganannya, kita dari pihak kepolisian dan BPBD, sementara sepakat agar mengosongkan lokasi dulu. Karena kita tidak tahu nanti jangan-jangan ada gas yang lain yang bersifat racun, itu sangat berbahaya," jelasnya.
Selain itu disebutkannya, saat ini untuk antisipasi penyelamatan, warga telah dievakuasi dan lokasi ditutup menggunakan garis polisi.
"Kebetulan ada pagar, jadi kita tutup semua jadi tidak ada masyarakat yang lalu lalang dan yang tinggal di sini sudah mengerti, kita sudah sampaikan untuk mengutamakan keselamatan," tutur Kompol Birman.
Dikatakannya, menurut rencana, Kamis, 12 Oktober 2023 (hari ini - red) pihak ESDM Provinsi Jawa Barat akan datang untuk mengecek.
"Info lebi lengkap rencana besok tim dari ESDM akan menindak lanjuti ke lokasi," pungkasnya. ***
Penulis: Fajar
Editor: Deddy Blue