Tugu Pancakarsa Katanya Untuk Menanggulangi Kemacetan, Nyatanya Macet Semrawut
BogorZoneNews – Keberadaan Tugu Pancakarsa di simpang Sirkuit Sentul, yang semula diharapkan bisa menanggulangi kemacetan. Kenyataannya lalu lintas setempat semakin semrawut dan amburadul.
Lantaran itu sudah selayaknya dan sepatutnya manajemen lalu lintas Tugu Pancakarsa dievaluasi, untuk mencari solusi dan rekayasan lalu lintas yang tepat, menanggulangi kemacetan di simpang Sirkuit Sentul tersebut.
Sebelumnya, Bupati Bogor, Ade Yasin menegaskan kehadiran Tugu Pancakarsa dibangun untuk mengurangi kemacetan yang selama ini belum terpecahkan, didukung dengan sistem arus searah jarum jam.
Hal itu Ade Yasin tegaskan sebelum meresmikan Tugu Pancakarsa, dalam kegiatan peninjauan program pembangunan City Beautification Projects Kabupaten Bogor tahun 2021 di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat, 24 Desember 2021 lampau.
“Adanya tugu ini yang pertama adalah untuk mengurangi kemacetan yang selama ini belum terpecahkan, kita juga sudah membebaskan tanah di sekitarnya sehingga sistemnya itu satu arah, memutar arah jarum jam sehingga tidak ada lagi kemacetan-kemacetan yang cukup signifikan,” tegasnya.
Bahkan Ade Yasin menjelaskan, sistem arus lalu lintas yang diterapkan yaitu arus searah jarum jam.
“Jadi nanti dari tol itu keluar, lewat kiri, terus langsung ke arah Cibinong atau ke arah Jakarta atau ke Bogor, tapi kalau dari Cibinong bisa juga ke kiri dulu jadi muter, jadi flownya seperti arah jarum jam,” jelasnya.
Kenyataannya, saat ini arus lalu lintas di seputaran Tugu Pancakarsa yang memiliki lahan seluas kurang lebih 3.500 meter persegi, yang berada tepat di pintu masuk utama Sirkuit Sentul Kabupaten Bogor tersebut, kini semakin semrawut dan amburadul.
Apalagi saat waktu-waktu padat. Seperti, di pagi hari saat waktu masyarakat memulai aktivitas atau berangkat kerja. Begitu pun saat jam pulang kerja.
Lantaran kondisi lalu lintas yang semakin krodit, bahkan memicu banyaknya pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oknum pengendara motor, banyak pengendara yang mengaku resah dan kesal.
“Ya seperti ini, setiap pulang kerja pasti kita dipaksa menikmati kemacetan, dari Jalan Alternatif Sentul, tepatnya sebelum masuk Gerbang Tol Sentul 2 menuju Jakarta atau terowongan Tol Jagorawi sampai Tugu Pancakarsa bisa makan waktu hampir 30 menit bahkan lebih,” keluh Firman, seorang karyawan swasta di bilangan Cibinong, pengendara mobil yang setiap waktu kerja pulang pergi Ciawi-Cibinong.
Keluhan serupa juga diungkapkan Hendra, seorang sopir angkot, yang merasa kesal dan khawatir terjadinya kecelakaan di sekitar Tugu Pancakarsa, yang merupakan tugu ikon Kabupaten Bogor.
“Saya gak ngerti, bagaimana Dishub dan Polisi (red-petugas Dishub dan Polantas) ngatur lalu lintasnya. Liat aja yang dari arah Sentul City mau ke Cibinong atau Citeureup harus saling silang dengan yang mau masuk tol arah Bogor atau Puncak. Begitu juga, yang dari Cibinong mau ke arah Citeureup juga saling potong sama yang mau masuk tol ke Puncak,” keluhnya.
Karena itu para pengendara meminta aparat pemangku lalu lintas, dalam hal ini Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, maupun Satuan Lalu Lintas Polres Bogor, serta instansi dan institusi terkait untuk mengevaluasi Kembali manajemen lalu lintas Tugu Pancakarsa, yang telah menelan anggaran hingga sekitar ratusan miliar tersebut. ***
Penulis: Rizky
Editor: Deddy Blue