Tuntaskan Masalah Parung Panjang, Pj. Bupati Bogor Bersama Forkopimda dan Pemprov Jabar Selaraskan Langkah
BogorZoneNews-Permasalahan kendaraan angkutan tambang di Parung Panjang menjadi salah satu prioritas yang harus diselesaikan Pj Bupati Bogor, Asmawa Tosepu.
Lantaran itu, usai mengecek lokasi kantong parkir kendaraan tambang di Kecamatan Parung Panjang, Senin, 1 Januari 2024, Pj Bupati Bogor melakukan rapat koordinasi dengan Forkopimda, anggota DPRD Kabupaten Bogor Dapil Lima, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar), dan pihak terkait lainnya, di Ruang Rapat Bupati Bogor, Cibinong, Selasa, 2 Januari 2024.
Hal itu dilakukan untuk menyelaraskan langkah percepatan penuntasan permasalahan Parung Panjang.
Hadir pada pertemuan tersebut, Kapolres Bogor, Dandim 0621 Kabupaten Bogor, perwakilan Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor, Perum Perhutani, Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat, Dinas PUPR Provinsi Jawa barat, Sekretaris Daerah, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, para kepala perangkat daerah, Camat Parung Panjang, Camat Rumpin, Camat Cigudeg, Camat Tenjo, dan jajaran Kepala Desa di wilayah Parung Panjang.
Sejak dilantik menjadi Pj. Bupati Bogor, Asmawa Tosepu langsung tancap gas bekerja, salah satunya melaksanakan amanah Pj Gubernur Jawa, Barat Bey Machmudin, yang meminta masalah di Parung Panjang harus segera dituntaskan.
Lantaran itu, Pj. Bupati Bogor, Asmawa Tosepu melakukan rapat koordinasi dengan unsur terkait. Pada kesempatan tersebut dirinya mengajak untuk sama-sama menindaklanjuti hasil pertemuan ini, sesuai dengan tugas pokok dan kewenangan masing-masing.
“Kehadiran Forkopimda, Pemprov Jabar, Perhutani, unsur terkait, juga anggota DPRD Kabupaten Bogor khususnya wilayah Dapil lima pada forum ini menjadi penting bagi kami untuk memastikan bahwa kebijakan yang akan kita ambil bukan hanya sepihak dari pihak eksekutif, tapi juga bersama unsur legislatif, dan seluruh stakeholder terkait,” ungkap Asmawa.
Menurut Asmawa, permasalahan di Parung Panjang harus segera dicarikan jalan keluarnya, kapanpun dan siapapun pemimpinnya di Kabupaten Bogor masalah ini harus segera dituntaskan.
“Sebelumnya, saya coba melakukan pemetaan permasalahan secara cepat, saya sudah berkunjung dan melihat langsung dari dekat, sehingga saya bisa mengetahui apa masalah utama yang ada di sana,” tegasnya.
Asmawa Tosepu menjelaskan, yang pertama, sebagai solusi jangka pendek harus percepat mempersiapkan kantong parkir untuk ribuan truk yang ada di sana. Asmawa ingin paling lambat minggu ketiga bulan Januari sudah bisa dipergunakan.
“Jadi mana yang bisa digunakan, kita gunakan dulu jangan menunggu sampai semua selesai. Saya akan pantau langsung progresnya setiap saat,” sebut Asmawa.
Kedua, lanjut Asmawa, adalah bagaimana menegakan aturan, karena secara sepintas masih terjadi pelanggaran-pelanggaran di sana.
Diantaranya soal perizinan pertambangan, kemudian pelanggaran kapasitas muatan truk, soal kelayakan kendaraan dan pengemudinya, dan pelanggaran lainnya termasuk penertiban pertambangan tanpa izin.
“Ketiga, adalah soal kewajiban perusahaan dalam bentuk tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) untuk masyarakat. Ini perlu kita dorong, yang penting dilakukan sesuai dengan ketentuan dan bisa dipertanggungjawabkan,” katanya.
Asmawa menerangkan, yang keempat adalah solusi jangka panjangnya yakni pembangunan jalan khusus tambang. Pemerintah juga harus mulai melakukan percepatan pembangunan jalan tambang ini.
Sehingga tidak mengganggu aktivitas penduduk di Parung Panjang. Kemudian juga mengantisipasi jika nantinya jalan tambang selesai dibangun, harus dipikirkan juga pintu keluarnya, jangan sampai terjadi kemacetan akibat botteleneck.
“Saya juga sudah berkomunikasi dengan Pj. Bupati Tangerang kita akan rencanakan bertemu untuk duduk bersama, membahas permasalahan di Parung Panjang secara bersama-sama,” terang Pj. Bupati Bogor, Asmawa Tosepu.
Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Bogor Dapil Lima, Aan Triana, menuturkan, dirinya mengapresiasi Pj. Bupati Bogor yang hari ketiga bekerja sudah tancap gas untuk memecahkan persoalan yang terjadi di Parung Panjang khususnya, dan di Kabupaten Bogor pada umumnya.
“Kantong parkir adalah solusi terbaik dan terdekat karena belasan tahun masyarakat kita di sana terganggu keamanannya, kenyamanannya, belum lagi dari sisi kesehatan banyak yang terkena penyakit pernafasan,” tutur Aan.
Ia menambahkan, apa yang dilakukan hari ini adalah titik awal, walaupun sebelumnya sudah ada langkah-langkah. Karena itu, pemerintah harus dapat memberikan solusi yang baik untuk masyarakat.
“Hari ini juga Pemerintah Provinsi Jawa Barat hadir untuk memberikan atensinya sesuai dengan kewenangannya. Ego sektoral harus kita kesampingkan, dan kepentingan masyarakat harus menjadi yang utama,” ujar Aan Triana. ***
Penulis: Dicky
Editor: Muhammad Zafry Akbar